Selasa, 16 Februari 2010

KELEMBUTAN HATI (kkj krm 08)



Saya seorang laki-laki, usia 30 tahun, sarjana ekonomi, bekerja di satu perusahaan swasta, ingin berkonsultasi tentang masalah saya di tempat kerja. Saya baru dua tahun bekerja di perusahaan ini, diterima dari sakian banyak pelamar. Ternyata setelah bekerja saya tidak cocok dengan kebijakan atasan saya, manajer utama. Saya pandang keputusan-keputusannya tidak efektif untuk peningkatan kinerja perusahaan. Dan ia memakai prinsip tujuan menghalalkan segala cara. Sering kebijakannya tidak etis dan tidak jujur, selalu mengelabui banyak orang. Saya tidak setuju dengan cara-cara itu. Tapi dia mempunyai banyak pendukung, orang-orang penjilat yang ingin mencari fasilitas dan keuntungan pribadi.
Saya muak dan tidak senang dengan orang-orang “oportunis” itu. Juga sebel dengan situasi di tempat kerja yang diciptakannya. Keputusan-keputusan manajer utama diambil setelah rembugan dengan pendukung-pendukunya yang di luar sistem, tidak diskusi dengan manajer-manajer yang lain. Rasa tidak suka, benci dan muak itu sering menimbulkan nyeri dada pada saya, disertai pusing sebeleh, kadang sesak napas. Kemungkinan saya depresi karena keadaan kantor yang menekan ini karena mau keluar juga sayang, sukar sekali bisa diterima di perusahaan lain. Apakah solusi dan saran dokter terhadap saya?
BbS di Yogyakarta.
Saudara BbS yang baik,
Memang depresi bisa terjadi bila seseorang mengalami suatu tekanan dalam hidupnya yang berada di luar kemampuannya untuk mengatasi dan ia tidak bisa berpaling atau menghindari tekanan itu. Anda orang baru dan atasan anda telah lebih lama bekerja di tempat itu dan menjadi pimpinan yang tidak bisa anda lawan sebagai anak buah. Satu-satunya jalan adalah keluar dari perusahaan itu dan ini juga tidak mungkin karena mencari tempat kerja yang lain sangat sulit. Cara lain adalah menerima keadaan itu dan ini tidak sesuai dengan nurani anda.
Sebuah contoh adalah prajurit yang harus membakar desa dan membunuh rakyat sipil karena perintah dari jendralnya supaya desa itu tidak bisa dipakai sebagai persediaan makan musuh. Si prajurit meski sangat tidak setuju dengan perintah atasan, tidak bisa melawan, ia toh harus melakukan perintah itu, meski ia tidak membunuh tapi menawan dan melumpuhkan rakyat sipil dan anak-anaknya. Ia toh sudah menjalankan perintah itu “melumpuhkan desa tempat gudang makanan musuh”. Demikianlah anda bisa melaksanakan keputusan dan kebijaksanaan pimpinan, tapi tidak melakukan cara-cara yang tidak etis tersebut. Anda melaksanakan dengan jujur dan lurus sesuai dengan hati nurani anda, meski akibatnya anda tidak disukai bahkan dimusuhi oleh atasan anda dan orang-orangnya. Biarlah. Yakinlah bahwa perusahaan masih membutuhkan orang-orang jujur dan lurus seperti anda. Atasan anda juga tak bisa mengeluarkan anda dengan alasan tidak 100% menjalankan perintah, ayau perintahnya sedikit diselengkan. Anda juga, dalam batas-batas tertentu, mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja anda. Dengan begitu anda bisa “menerima” keadaan anda di tempat kerja itu. Hanya ini yang bisa menghilangkan depresi anda.
Bila anda benci, jengkel dan muak terhadap atasan anda dan para pengikutnya itu, hal ini akan mengakibatkan nyeri dada dan pusing pada anda sendiri. Berarti anda “sakit”, sama sakitnya dengan rekan-rekan kerja anda yang “oportunis” itu. Banyak ahli berpendapat rasa benci, jengkel, iri, curiga, muak, itu adalah kekotoran batin yang merupakan penyakit diri sendiri yang sukar disembuhkan. Itu adalah penyakit yang sesungguhnya. Maka, seseorang disebut sembuh secara spiritual bila sadar bahaya kekotoran batin tersebut. Kesadaran itulah penjaga hati. Kesadaran ini akan menimbulkan kesabaran, yang akan menghilangkan kekotoran batin tersebut.
Dalam dunia sekarang yang banyak berlimpahan tekanan, tindakan menyeleweng yang tidak sesuai dengan nurani, kekerasan dan ketidakpedulian, dibutuhkan banyak penyembuh. Gede Prama, seorang motivator ulung, membagi tiga tipe penyembuh, yaitu raja, kapten kapal, dan penggembala domba. Dalam tipe raja, sesorang bisa menyembuhkan bila sudah tersembuhkan. Dalam tipe kapten kapal, kita berlayar bersama dan sampai di di tanah penyembuhan bersama. Dalam kehidupan penggembala domba, ia harus yakin bahwa semua domba bisa makan, baru kemudian gembala itu makan bagi dirinya sendiri. Pola penggembala domba adalah yang paling mulia sekaligus paling mulia dilakukan banyak orang. Tidak perlu tersembuhkan dulu hanya untuk melakukan apa yang ditugaskan kehidupan sebaik-baiknya.
Ia yang menyediakan hidupnya untuk penyembuhan pihak lain suatu saat tidak saja ikut sembuh dan damai, tetapi juga mengalami ultimate healing (pencerahan). Meminjam bahasa orang bijak : “dalam memberi, manusia tersembuhkan”. Dengan demikian, orang biasa juga juga bisa membuat seusatu yang berbeda dengan membuat dirinya terhubung melalui pemberian dan perhatian. Karena itulah Obama bisa sukses terpilih sebagai presiden karena moto dasar kampanyenya : “to care each other”.
Seorang ahli di barat berpendapat : “The most significant step one can maketoward global peace is to soften our heart”. Membuat hatimenjadi lembut, itulah peran terbesar yang bisa diberikan pada perdamaian kehidupan umat manusia. Hasilnya, manusia bisa terhubung dengan banyak kehidupan yang teduh sekaligus menyentuh.****

Tidak ada komentar: